Rabu , 01 Jul 2020 10:37:14
Begini Cara Mengenali Perbedaan Gejala DBD dan Corona


Indonesia masih berada dalam situasi pandemi COVID-19 yang mengkhawatirkan. Selain virus corona yang masih mewabah, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat ada sekitar 68.000 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di seluruh wilayah Indonesia. 

Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi tertinggi dengan angka 10.594 per 21 Juni 2020. Tentunya, penyakit DBD tidak boleh disepelekan karena meningkatkan berbagai macam risiko gangguan kesehatan hingga kematian. Penting sekali untuk mengenali perbedaan gejala dari DBD dan virus corona. 

Kenali DBD dan Corona

Penyakit demam berdarah terjadi ketika seseorang mengalami paparan infeksi virus dengue yang dibawa melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. DBD dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami kerusakan dan bocor. Kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah menyebabkan penurunan kadar trombosit. 

Sementara itu, virus corona menginfeksi pernapasan pengidapnya. Pada beberapa kondisi, virus corona menyebabkan pengidapnya mengalami infeksi pernapasan ringan. Pada beberapa kondisi lainnya, virus corona menyebabkan infeksi pernapasan yang cukup berat pada bagian paru-paru. Berbeda dengan DBD, virus corona mudah menular melalui droplets saat pengidapnya batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

Tingginya angka DBD di tengah pandemi virus corona meningkatkan risiko infeksi ganda akibat penyakit DBD dan infeksi virus corona. Hal ini diungkapkan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, MEpid, sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, provinsi yang mengalami kasus COVID 19 tertinggi ternyata juga memiliki angka yang tinggi dalam kasus DBD.

Baik DBD atau virus corona sama-sama menyebabkan pengidapnya mengalami demam di awal paparan infeksi virus. Namun, sebaiknya kenali beberapa perbedaan lain dari gejala DBD maupun virus corona agar segera mendapatkan penanganan.

Inilah Perbedaan Gejala DBD dan Corona

Melansir Kids Health, demam yang terjadi akibat demam berdarah umumnya terjadi selama beberapa hari dengan suhu tubuh dapat mencapai 40 derajat Celcius. Selain itu, demam yang dialami akibat demam berdarah disertai dengan gejala lain, seperti nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala. Gejala perdarahan yang paling terlihat dari munculnya perdarahan pada area gusi, mimisan, atau bintik-bintik kemerahan pada kulit hingga memar.

Paparan infeksi virus corona juga menyebabkan pengidapnya mengalami demam. Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention, gejala lainnya saat mengidap COVID-19, yaitu sakit kepala dan tenggorokan, mual dan muntah, batuk kering, nyeri dada, serta sesak napas.

Itulah perbedaan gejala dari DBD dan virus corona. Demam yang tinggi selama beberapa hari perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tes darah. Sebaiknya lakukan isolasi mandiri jika kamu mengalami beberapa gejala tersebut untuk hentikan penyebaran baik virus corona maupun penyakit DBD yang bisa mengakibatkan komplikasi berbahaya untuk kesehatan.